Bahan Skincare

5 Bahan Skincare yang Perlu Dihindari Agar Jerawat Tidak Memburuk

5 Bahan Skincare yang Perlu Dihindari Agar Jerawat Tidak Memburuk
5 Bahan Skincare yang Perlu Dihindari Agar Jerawat Tidak Memburuk

JAKARTA - Jerawat masih menjadi salah satu masalah kulit paling umum yang dialami banyak orang, terutama remaja hingga dewasa muda. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga bisa berdampak pada rasa percaya diri. 

Penanganan jerawat pun tidak cukup hanya mengandalkan satu produk, melainkan perlu pendekatan menyeluruh, termasuk pemilihan skincare yang tepat.

Secara medis, jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, serta bakteri. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon, produksi sebum berlebih, gangguan proses pengelupasan kulit, hingga perkembangan bakteri penyebab jerawat. Oleh karena itu, apa yang diaplikasikan ke kulit memiliki peran besar dalam memperbaiki atau justru memperburuk kondisi jerawat.

Banyak orang fokus mencari bahan aktif untuk mengatasi jerawat, tetapi sering melupakan fakta bahwa ada pula kandungan tertentu yang sebaiknya dihindari. Beberapa bahan dalam skincare diketahui berpotensi memicu iritasi, menyumbat pori-pori, atau merusak lapisan pelindung kulit. Jika digunakan terus-menerus, kondisi ini dapat membuat jerawat semakin meradang dan sulit dikendalikan.

Berikut sejumlah bahan skincare yang sebaiknya dihindari oleh pemilik kulit berjerawat, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber dermatologi.

Alkohol dalam produk perawatan kulit

Alkohol kerap ditemukan dalam berbagai produk skincare, terutama toner dan pembersih wajah. Bahan ini sering digunakan karena kemampuannya melarutkan bahan lain, mempercepat penyerapan, serta memberikan sensasi segar di kulit.

Namun, di balik manfaat tersebut, alkohol dapat menghilangkan minyak alami yang dibutuhkan kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering dan mengalami iritasi. Ketika skin barrier terganggu, kulit justru akan memproduksi lebih banyak minyak sebagai mekanisme perlindungan. Kondisi ini berpotensi menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat, terutama pada kulit yang sudah rentan berjerawat.

Minyak kelapa yang bersifat comedogenic

Minyak kelapa dikenal luas sebagai bahan alami yang melembapkan. Kandungan asam lemaknya memang bermanfaat untuk melembutkan kulit dan menjaga hidrasi. Namun, untuk kulit berjerawat, bahan ini perlu diwaspadai.

Minyak kelapa termasuk kategori sangat comedogenic, yang berarti memiliki kecenderungan tinggi menyumbat pori-pori. Ketika pori tersumbat, bakteri, sel kulit mati, dan sebum akan terperangkap di dalamnya. Hal inilah yang dapat memicu terbentuknya jerawat baru, terutama pada kulit berminyak dan sensitif.

Sodium lauryl sulfate pada pembersih wajah

Sodium lauryl sulfate atau SLS merupakan surfaktan yang banyak digunakan dalam produk pembersih karena mampu menghasilkan busa melimpah dan membersihkan minyak dengan efektif. Meski terasa bersih, penggunaan SLS pada kulit berjerawat perlu diperhatikan.

SLS dapat mengganggu keseimbangan kelembapan alami kulit. Efeknya, kulit menjadi lebih kering, mudah iritasi, dan rentan mengalami peradangan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memperburuk jerawat dan membuat kulit semakin sensitif terhadap produk lain.

Silikon yang membentuk lapisan di kulit

Silikon sering digunakan untuk menciptakan tekstur halus dan memberikan efek instan pada kulit. Bahan ini dapat membantu menyamarkan pori-pori dan membuat hasil akhir tampak lebih matte.

Meski tidak selalu bersifat comedogenic, silikon dapat membentuk lapisan tipis di permukaan kulit. Lapisan ini berpotensi memerangkap kotoran, keringat, dan bakteri jika tidak dibersihkan dengan baik. Bagi kulit berjerawat, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat baru.

Pewangi yang berpotensi memicu iritasi

Fragrance atau pewangi sering ditambahkan ke produk skincare untuk meningkatkan aroma dan pengalaman penggunaan. Namun, pewangi biasanya terdiri dari campuran berbagai bahan kimia yang dapat memicu reaksi iritasi.

Pada kulit sensitif dan berjerawat, penggunaan produk berpewangi berisiko menyebabkan kemerahan, peradangan, hingga memperburuk jerawat yang sudah ada. Karena itu, memilih produk dengan label bebas pewangi menjadi langkah yang lebih aman untuk menjaga kesehatan kulit.

Memahami kandungan dalam skincare sama pentingnya dengan memilih bahan aktif untuk mengatasi jerawat. Menghindari bahan-bahan yang berpotensi merusak skin barrier atau menyumbat pori-pori dapat membantu proses penyembuhan jerawat berjalan lebih optimal.

Kulit berjerawat membutuhkan perawatan yang lembut, menenangkan, dan konsisten. Dengan lebih cermat membaca label produk dan menyesuaikannya dengan kebutuhan kulit, risiko iritasi dapat diminimalkan dan kondisi jerawat pun lebih mudah dikendalikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index